Menuhankan Angka Kuning
Karya_@Ratu Eka Bkj
Terkapar di atas langit kelabu
Menyelusup bersama kurma-kurma busuk
Namun terbungkus bingkai manis
Bergambarkan pesona bunga seakan harum
Seharum bunga bangkai….
Terlelap nyenyak bagai tidak terbangun
Mereka terhijab oleh semunya cetakan akar-akar
Konstruksi rerumputan yang menuhankan nilai
Di sebuah gudang wahana penyiar memori
Ternyata masih saja primitif…….
Kutipan angka di sebuah raport
Menjadi kucing-kucing berngaong
Gong…gong…gong..
Menghalalkan segala tepakan
Ini salah siapa……?
Bukankah kita perlu menghantam kedangkalan angin
Tak terlihat…..
Yang telah disimsalabimkan pemilik paradigma telapak tangan
Berbalik dengan terlihatnya pelototi mata
Mereka malah mengulum tanpa saringan
Mengecap hingga tenggelam menuju kotoran anjing
Kawan apa menyipit…?
Sehingga tidak kau lihat
Disana…..
Berlomba-lomba mengejar angka kuning
Sedangkan ……..
Otak, hati, gerakan kosong
Apalah gunanya…?
Buset……
Kamu tahu kata itu…..?
Pantas untuk menggambarkan cuaca garang ini
Buset………
Mereka ……..
Lirikan bacaan buku saat gemblengan datang
Berbisik-bisik tanpa kemandirian
Mereka……
Menyodorkan uang
Bahkan menjual dagingnya pada kurir-kurir penulis kertas
Demi angka kuning
Pendidikan….
Hanya sebagai pencitraan
Eksistensi palsu
Pembodohan masa tanpa kebebasan
Masihkah menerapkan sistem rata-rata?
Bukankah pendidikan sebagai humanisme?
Tapi pengunggahan atas totalitas pelajaran hanya penjajahan
Seharusnya….
Demi nama kualitas
Masing-masing jiwa memiliki keahlian berbeda
“Goblok”
Asingkah menyaksikan gelegarannya
Tentu tidak…?
Kata itu selalu digulingkan terhadap boneka loading
Padahal metode pendidikan bermacam
Psikologis berbeda…
Namun dihadapan seakan berkasta
Pintar dipersembahkan bagi boneka berangka warna
Semestinya cahaya bukan dijadikan awang-awang
Seperti halnya realita……
Semestinya cahaya bukan diibaratkan penjilat keset Negara
Yaitu pendidikan yang ditekankan hanya mencari label
Demi jadi buruh…..
Seperti halnya realita
Lihatlah rakyat jelata
Lihatlah anak jalanan tak sekolah
Lihatlah wanita desa
Sadarlah pendidikan seharusnya pemerataan, perubahan, mengangkat kesetaraan
Pandanglah lebar-lebar…
Pembusukan moral menjalar
Ketertindasan mengapar
Apatis, kapitalis, hedonis mengucur
Sungguh kegagalan pendidikan
Sebab sepanjang jalan penekanan hanya pada otak dan nilai
Tulungagung, 9 September 2016
(Merupakan isi dari terbitan karya buku solo pertama Saya antologi puisi, berjudul "AKU ADALAH BUNGA KAKTUS"
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "Menuhankan Angka Kuning"
Post a Comment